Jangan Salah Paham! Ini yang Terjadi Pada Anak Jika Orangtua Alami KDRT
Sumber: canva.com/RyanKing999

Parenting / 15 August 2024

Kalangan Sendiri

Jangan Salah Paham! Ini yang Terjadi Pada Anak Jika Orangtua Alami KDRT

Claudia Jessica Official Writer
412

'Bertahan demi anak' seringkali menjadi alasan bagi orang tua untuk mempertahankan rumah tangga yang sudah tak baik-baik saja. Atau bisa dikatakan, rumah tangga yang toxic.

Salah satunya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Baru-baru ini ramai berita seorang mantan atlet anggar mengungkapkan kasus KDRT yang dilakukan suaminya.

Cut Intan Nabila telah menjalani rumah tangga bersama suaminya selama 5 tahun dan dikaruniai 3 orang anak. Selama pernikahan, suami intan beberapa kali melakukan tindakan penganiayaan terhadap dirinya.

 

BACA JUGA: Hentikan Pertengkaran Jangan Sampai Terjadi KDRT

 

Dalam narisinya, Intan mengungkapkan, "Selama ini saya bertahan karena anak, ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti."

Intan berusaha mempertahankan rumah tangganya sekalipun harus menerima kekerasan dari sang suami dan diselingkuhi berkali-kali demi ketiga anaknya. Namun pada akhirnya, Intan mengungkap dan melaporkan kekerasan yang dilakukan sang suami lantaran sudah tidak kuat.

Melansir dari liputan6.com, psikolog Efnie Indriani mengungkapkan bagi kebanyakan pasangan yang menjadi korban KDRT, terutama istri, rela mengorbankan diri demi anak-anak memiliki keluarga yang utuh dengan orangtua lengkap.

"Ini yang umumnya membuat mereka bertahan," ujar Efnie seperti yang dikutip dari liputan6.com.

 

BACA JUGA: Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua untuk Mengajarkan Anak Berani Speak Up?

 

Dari banyaknya pasien Efnie, banyak pasiennya yang merupakan korban KDRT memilih untuk bertahan demi anak-anak mereka.

"Korban mengikhlaskan dirinya supaya saat anak ditanya teman bisa mengatakan soal ayah dan ibu," ucapnya.

Sayangnya, KDRT yang terjadi di rumah justru berdampak buruk bagi pertumbuhan anak terhadap perkembangan otak dan mentalnya.

Melansir dari laman halodoc.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengungkapkan bahwa rumah yang terjadi KDRT, 45-60% anak kemungkinan juga mengalami kekerasan, dan 68-80% menyaksikan kekerasan tersebut. Berikut adalah beberapa dampak KDRT terhadap pertumbuhuan anak:

1. Kecemasan

Anak merasa gelisah dan cemas karena ketidakpastian kapan kekerasan akan terjadi. Anak prasekolah bisa mengalami kemunduran mental, sementara anak usia sekolah mungkin mengembangkan sifat antisosial dan rasa bersalah.

2. Gangguan Stres Pasca Trauma

Anak-anak bisa mengalami trauma meski tidak terkena kekerasan fisik langsung, yang dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan berbagai masalah psikologis.

3. Depresi

Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kekerasan berisiko tinggi mengalami depresi dan gangguan psikologis lainnya hingga dewasa.

 

BACA JUGA: Pernah KDRT ke Anak? Berubah Aja Gak Cukup, Anda Harus Bertobat dan Meminta Maaf

 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan anak-anak Anda. Jangan ragu untuk mencari perlindungan dan tempat yang aman untuk Anda dan anak-anak Anda.

Anda bisa mencari bantuan dari keluarga, orang yang Anda percayai, maupun profesional yang dapat membantu. Anda juga bisa menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN untuk mendapatkan dukungan doa. Hubungi kami melalui WhatsApp di nomor 0822-1500-2424 atau klik di sini.

 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami